Mengenangmu, sayangku
Seperti berkelana jauh menjelajah bintang
memetik setiap noktah-noktah cahayanya
yang membentuk wajahmu dirangka langit
lalu kulukiskannya kembali
di kanvas hati, dengan lembut cahaya bulan
yang terbit dari indah matamu
Mengenangmu, sayangku..
Bagai menikmati setiap titis bening embun
yang menyebar rata pada rumput pekarangan
lalu menuainya satu-satu
dan kupintal rapi bersama desir rindu
yang terus mengalun meski mata sudah terjaga
dari rangkaian mimpi indah tentangmu
Mengenangmu, sayangku..
Laksana menikmati larik pelangi di batas cakrawala
Yang melengkung sempurna serupa senyummu
lalu dari sana, kujadikan setiap bilah warnanya
menjadi seikat puisi, yang kukirimkan padamu
bersama derai gerimis dan desah pilu tak berkesudahan
Mengenangmu, syangku..
Seperti mengayuh sampan kecil di danau yang sepi
Di mana setiap kali kayuhnya yang jatuh
memercik menerpa air
Adalah degup-degup jantungku
yang telah lelah menghitung waktu lemas dalam rindu…