kamukah itu yang berdiri di ambang pintu
atau bayangan pada mimpi yang terburu pergi
ku terlalu resah membaca gerakanmu, seperti tanda tanya
Lalu terbujur meraba tulang rusuk, masih hilang satu
kamukah itu yang menanti di pinggir senja
dalam lipatan warna jingga
ku terlanjur alpa meraba arah angin, terdampar membatu
Lalu tersasar musim mimpi melipat hati, menuju mati
ku tahu kamu singgah di rumah kita….dalam diri ini ada cinta merah menyala..