Archive for the Tradisi Pelik : Ayah Hantar Anak Gadis Ke Rumah Pelacuran Di India Category

Tradisi Pelik : Ayah Hantar Anak Gadis Ke Rumah Pelacuran Di India

Posted in Tradisi Pelik : Ayah Hantar Anak Gadis Ke Rumah Pelacuran Di India on December 27, 2011 by sekamarrindu2009

Sebut saja Puja. Usia gadis ini sekitar 13 tahun. Masih sekolah. Suka menyanyi dan menari. Sambil tertawa, ia melontarkan mimpi ingin menjadi bintang filem suatu masa nanti.

Jauh di balik kepolosannya sebagai gadis desa, Puja memiliki pemikiran maju. Ia adalah gadis pertama di keluarganya yang sekolah, dan bertekad menyelesaikannya. Sedikit gadis di lingkungannya yang memiliki tekad serupa.

Ia tak ingin bernasib seperti Priya, wanita berusia hampir 40 tahun yang dipaksa hidup di kancah pelacuran sesaat setelah memasuki masa remaja

Menjual anak perempuan yang memasuki usia remaja ke rumah pelacuran menjadi cerita biasa di daerah Bharatpur, India. Bahkan, menjadi sebahagian tradisi masyarakat setempat yang ditandai upacara menyambut masa remaja Nathni Utarna.

Upacara itu menjadi penanda seorang gadis siap dikirim ke perdagangan seks. Siap tidur dengan pelanggan pertamanya.

Masyarakat tak melihat ada yang salah ketika seorang ayah membawa anak gadisnya ke dalam bisnes seks. Ini tradisi di India

Begitu pula saat seorang pemuda membawa adiknya ke tempat pelacuran. Mereka hanya melihatnya sebagai tradisi turun-temurun.

Tradisi itu bermula dari budaya devdasi, yang ertinya persembahan untuk Tuhan. Anak-anak perempuan didedikasikan sebagai pekerja seksual atas nama agama. Hanya, tradisi yang mulanya wujud persembahan keagamaan ini telah menjelma menjadi ladang bisnes yang menjanjikan kehidupan layak.

Plan India, sebuah lembaga sosial terus berupaya untuk menghapus tradisi tersebut. “Banyak wanita di pusat rehabilitasi memastikan bahawa anak-anak perempuan di keluarga mereka tak melanjutkan tradisi ini,” ujar Anil Kapoor, salah satu aktivis Plan India, kepada CNN.

“Satu langkah kecil, tapi arahnya sudah benar. Mengubah pola fikir wanita di pedesaan adalah kuncinya,” ujarnya. “Sekarang, ketika wanita-wanita sudah memiliki pendirian sendiri melawan prostitusi, saya optimistis tradisi itu boleh diakhiri.”